Tuesday 16 November 2010

Teknologi Handphone Tanpa Suara ( Komunikasi Senyap)


Orang mencoba teknologi komunikasi tanpa suara electromyography
Ada harapan baru bagi orang yang sering terganggu dengan pemakai handphone yang berbicara dengan suara keras di kendaraan umum. Tim ilmuwan tengah mengembangkan telefon genggam yang memungkinkan orang melakukan percakapan tanpa harus bersuara keras. 
Prototipe peralatan itu telah dipamerkan dalam pameran elektronika Cebit di Hanover, Jerman.

Teknologi baru itu menangkap dan mengukur sinyal listrik sangat kecil yang dihasilkan oleh otot-otot yang digunakan manusia ketika mereka berbicara.
Peralatan itu bisa merekam sinyal tersebut ketika seseorang tidak berbicara tanpa suara yang bisa didengar telinga dan kemudian menggunakan sinyal tersebut untuk menghasilkan suara di pesawat telefon lawan bicaranya.
"Saya pernah naik kereta dan orang di dekat saya tanpa henti mengobrol dan saya rasa 'saya perlu mengubah ini'," kata Profesor Tanja Shultz dari Institut Teknologi Karlsruhe kepada BBC News.
"Kami menyebutnya komunikasi senyap."


Sistem penerjemah

Nasa telah menjajaki teknologi komunikasi electromyography
Peralatan yang ditampilkan di pameran elektronika berkala Cebit mengandalkan teknik yang disebut electromyography yang mendeteksi sinyal listrik dari otot-otot. Teknologi ini lazim digunakan untuk mendiagnosis penyakit tertentu, termasuk yang terkait dengan kerusakan syaraf.
Prototipe yang dipamerkan di Jerman itu menggunakan sembilan elektroda yang dilekatkan pada wajah pengguna.
"Elektrode tersebut menangkap potensi listrik akibat Anda menggerakkan otot-otot artikulatori," jelas Profesor Shultz. "Itulah otot-otot yang Anda perlukan untuk berbicara."
Sinyal listrik itu kemudian disalurkan ke satu alat yang merekam dan memperkuatnya sebelum mengirimkan sinyal yang sama melalui Bluetooth ke komputer jinjing.
Di dalam komputer tersebut, piranti lunak menerjemahkan sinyal menjadi teks yang kemudian bisa disuarakan oleh synthesiser.
Di masa datang, kata Profesor Shultz, teknologi yang sama bisa dimasukkan ke telefon genggam untuk komunikasi langsung.
"Kami tahu ini belum menarik untuk pasar massal pada saat ini," ujarnya.
Meski demikian, dia menambahkan teknologi itu pada awalnya bisa digunakan membantu orang yang kehilangan suara akibat jatuh sakit atau mengalami kecelakaan.
Teknologi ini juga bisa menjadi landasan sistem penerjemahan instan, katanya.
"Anda bisa berbicara dalam bahasa ibu Anda dan teksnya bisa diterjemahkan ke dalam bahasa lain," ujarnya.
"Orang yang menjadi lawan bicara Anda kemudian akan mendengar suara sintesis dalam bahasa lain," katanya.
Ini bukan kali pertama electromyography dijajaki untuk komunikasi senyap.
Badan antraiksa AS, Nasa telah meneliti teknik untuk komunikasi di lingkungan yang bising, seperti Stasiun Angkasa. Nasa juga menggunakan teknik untuk mengkaji sistem kendali penerbangan canggih yang bisa berfungsi tanpa joystick atau peralatan interface lain.
Menurut Profesor Shultz, Nasa menjajaki teknik tersebut untuk memahami aba-aba sederhana.
"Perbedaannya dengan sistem kami adalah bahwa kami bisa merekam dan mengenali kalimat-kalimat yang diucapkan secara berlanjut," tutur Profesor Shultz.
Cebit berlangsung dari 2 hingga 6 Maret di Hanover, Jerman.

Sumber : http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2010/03/100305_silentmobile.shtml
Pendapat : Menurut saya, teknologi tersebut sangat penting mengingat tidak semua orang menganggap hal ini sepele sehingga saat sedang melakukan komunikasi melalui handphone tidak mengganggu orang sekitarnya.