Cloud Computing
Sebuah laporan baru telah dikemukakan tentang perdebatan apakah komputasi awan adalah sebuah solusi green technology untuk menjalankan pusat data.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Pike Research telah menunjukkan bahwa penghematan energi melalui komputasi awan adalah "substansial".
Dalam laporannya berjudul Cloud Computing Energy Efficiency, perusahaan survei pasar ini menyatakan bahwa adopsi komputasi awan akan mengakibatkan penurunan 38 persen dalam data center di seluruh dunia, yang akan membuat penghematan energi pada tahun 2020.
Sebagai bagian dari skenario komputasi awan yang diadopsi, Pike Research memperkirakan bahwa data center akan mengkonsumsi listrik sekira 139,8 terawatt/jam (TWh) pada tahun 2020, dan akan terjadi pengurangan 31 persen dari 201,8 TWh di tahun 2010. Demikian yang dilansir PC World, Jumat (9/12/2010).
Pengurangan ini akan mendorong pengeluaran total pusat data energi turun dari USD23.3 miliar pada 2010 menjadi USD16.0 miliar pada tahun 2020, serta menyebabkan penurunan 28 persen emisi gas rumah kaca selama 2010.
Menurut Pike Research, laporan menunjukkan komputasi awan mampu mencapai efisiensi tingkat industri terkemuka. Laporan ini menyoroti fakta bahwa perusahaan besar yang akan memiliki sumber daya keuangan untuk menawarkan tingkat efisiensi yang sama dalam pusat data mereka sendiri. Pike memperkirakan bahwa banyak dari proses yang sedang ditangani oleh datacenter hari ini akan dialihkan ke awan pada tahun 2020.
"Pertumbuhan komputasi awan akan mempunyai efek positif yang sangat signifikan pada konsumsi energi data center," kata analis senior di Pike, Eric Woods.
sumber : http://techno.okezone.com/read/2010/12/10/324/402089/324/cloud-computing-terbukti-selamatkan-energi