Thursday, 7 April 2011

Intel Core i7

Keberadaan processor Bulldozer besutan AMD tampaknya menyiratkan kekhawatiran tersendiri di pihak pesaing utamanya yaitu Intel. Maka sebagai tindakan nyata atas ketidaknyamanan Intel selama ini, membuat pesaing utama AMD tersebut berencana untuk kembali merilis sebuah CPU LGA 1366 terbarunya yang lebih dikenal dengan Core i7 995X Extreme Edition yang berbasis 6-core processing dan berkemampuan 3.6 GHz. Dan rencana ini pun kabarnya baru akan direalisasikan memasuki kuartal ketiga tahun 2011 ini.
Chip terbaru yang dibangun dengan menggunakan arsitektur 32nm Intel Gulftown dan mengemas tidak kurang dari enam core processing yang didukung oleh keberadaan teknologi Hyper-Threading serta memori 12MB cache L3 yang di-share. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, frekuensi pengoperasian processor ini telah ditetapkan sebesar 3,6GHz dan dapat mencapai maksimum 3,86Ghz dengan pengaktifan Turbo Boost yang ada.
Di lain pihak, pada dasarnya chip ini juga mengusung spesifikasi yang mirip dengan model processor yang populer saat ini yaitu Intel Core i7 990X, yang sama-sama terdiri dari 6.4GT/s QPI link, AVX dan mendukung instruksi SSE 4.2 dan memory controller tri-channel DDR3-1066 yang terintegrasi. TDP processor inipun diperkirakan sebesar 130W.
Mengenai tanggal kapan dirilisnya masih menjadi teka-teki sejauh ini. Akan tetapi apabila merujuk pada publikasi yang berasal dari situs resmi Donanim Haber baru-baru ini, telah menunjukkan kalau Intel baru akan meluncurkan prosesor terbarunya tersebut saat memasuki kuartal ketiga  tahun 2011 ini. Dan harga yang dibandrolnya pun kabarnya sebesar 999 USD atau sekitar hampir 10 juta rupiah.
Sementara itu, untuk keberadaan processor Intel LGA 2011 pertamanya yang dibangun pada arsitektur Sandy Bridge-E berperforma tinggi kabarnya juga akan segera diluncurkan memasuki triwulan IV tahun 2011 ini. Dan harga yang dibandrolnya pun adalah sebesar 1000 USD atau sekitar 10 juta rupiah untuk platform EOL seperti LGA 1366 ini.
Lalu yang menjadi pertanyaan di sini, mengapa Intel merilis CPU dengan harga tinggi hanya beberapa bulan menjelang peluncuran chip terbaru LGA 2011 tersebut? Kemungkinan hal ini bisa saja dikarenakan pihak Intel sendiri boleh jadi merasa terancam dengan rencana kehadiran processor AMD Zambezi yang kabarnya juga baru akan dirilis pada bulan Juni 2011 mendatang. Dan perlu diketahui, processor AMD Zambezi ini kabarnya bahkan mengemas sebanyak delapan core processing dengan dukungan teknologi Turbo Core serta multiplier yang terbuka.
Namun demikian, hal ini tak lebih dari sebuah spekulasi semata. Memang sulit untuk memastikan alasannya sejauh ini. Dan biarlah waktu jua yang akan membuktikannya nanti.

sumber : http://www.beritateknologi.com/intel-core-i7-995x-extreme-edition-terbaru-akan-dirilis-kuartal-iii-2011/

TI bisa picu stress

JANGAN terburu-buru menyalahkan kondisi perekonomian yang kian menghimpit atau kesibukan pekerjaan ketika Anda mengalami serangan panik. Sebab, riset terbaru menunjukkan gejala tersebut bisa dipicu oleh internet.

''Jumlah data yang kita dapatkan setiap hari telah melonjak drastis. Beberapa ahli syaraf percaya bahwa otak kita tidak dirancang untuk menangani volume sebanyak itu,'' tulis Taylor Clark di situs slate.com.

Hal itu berlaku pula bagi Anda yang tak bisa lepas dari laptop, ponsel, dan televisi. Hidup di era internet seperti ini, menuntut orang untuk menyamakan ritme dengan aliran berita personal dan internasional secara online, melalui blog, e-mail, dan jejaring sosial. Kemudian, kita juga diharuskan untuk menyaring dan menyebarkan informasi tersebut. Input dan output konstan tersebut menciptakan hiruk-pikuk yang mengganggu, sehingga lebih sulit bagi siapa pun untuk fokus terhadap pekerjaannya.

''Semua informasi yang datang mengharuskan kita untuk melakukan sesuatu tentangnya, dan sering kali informasi tersebut terasa mengontrol kita daripada sebaliknya,'' ujar Brett P. Kennedy, seorang psikolog yang berbasis di New York, seperti dikutip situs shine.yahoo.com.

Perasaan di luar kendali itu semakin memburuk seiring dengan tiap twit atau e-mail yang tidak Anda respon. ''Kita menjadi semakin dikondisikan untuk merespon komunikasi ini secepat mungkin, dan hal itu bisa membuat kita merasa kewalahan,'' imbuhnya.

Dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi seperti akses Wi-Fi dan ponsel pintar, kian sulit bagi orang mencari alasan untuk menunda memberikan respon, terutama dalam dunia kerja.

''Dalam pekerjaan dan situasi kerja, tidak ada lagi konsep bekerja dari jam sembilan pagi sampai lima sore,'' kata Kennedy. Pekerjaan bahkan bisa berada dalam risiko jika Anda tidak menanggapi sebuah e-mail dalam waktu beberapa jam, bahkan beberapa menit saja, imbuhnya.

Kekhawatiran atas kehilangan pekerjaan dan putusnya pertemanan, memang menjadi sejumlah dampak negatif dari era internet. Tapi, ada pula aspek neurologis dari kecemasan akibat banjir informasi tersebut.

''Otak kita yang malang pasti menderita akibat informasi yang berlebihan. Tingkat perhatian otak kita itu terbatas. Banjir informasi membuatnya merasa berada di bawah ancaman, dan menutup area otak yang lebih tinggi yang berhubungan dengan empati,'' jelas Felix Economakis, seorang psikolog stress yang berbasis di London.

Jadi, bagaimana cara agar kita bisa lebih relaks? Trik tercepat tentunya dengan segera mematikan semua perangkat komunikasi Anda seperti laptop, BlackBerry, iPad, PDA, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, semakin lama Anda memutuskan koneksi, pekerjaan pun akan kian menumpuk setelahnya. Untuk itu, Kennedy memberikan batasan yang jelas guna membantu Anda.

''Berikan dirimu sebuah 'amnesti e-mail' di mana Anda menghapus semua e-mail yang belum dibaca lebih dari seminggu. Luangkan 'waktu bebas teknologi' bersama teman dan keluarga, ketika semua perangkat komunikasi dimatikan,'' sarannya.


sumber : http://metrotvnews.com/metromain/newscat/polkam/2011/02/07/41861/Teknologi-Informasi-Bisa-Picu-Stress

Cloud Computing

Sebuah laporan baru telah dikemukakan tentang perdebatan apakah komputasi awan adalah sebuah solusi green technology untuk menjalankan pusat data.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Pike Research telah menunjukkan bahwa penghematan energi melalui komputasi awan adalah "substansial".

Dalam laporannya berjudul Cloud Computing Energy Efficiency, perusahaan survei pasar ini menyatakan bahwa adopsi komputasi awan akan mengakibatkan penurunan 38 persen dalam data center di seluruh dunia, yang akan membuat penghematan energi pada tahun 2020.

Sebagai bagian dari skenario komputasi awan yang diadopsi, Pike Research memperkirakan bahwa data center akan mengkonsumsi listrik sekira 139,8 terawatt/jam (TWh) pada tahun 2020, dan akan terjadi pengurangan 31 persen dari 201,8 TWh di tahun 2010. Demikian yang dilansir PC World, Jumat (9/12/2010).

Pengurangan ini akan mendorong pengeluaran total pusat data energi turun dari USD23.3 miliar pada 2010 menjadi USD16.0 miliar pada tahun 2020, serta menyebabkan penurunan 28 persen emisi gas rumah kaca selama 2010.

Menurut Pike Research, laporan menunjukkan komputasi awan mampu mencapai efisiensi tingkat industri terkemuka. Laporan ini menyoroti fakta bahwa perusahaan besar yang akan memiliki sumber daya keuangan untuk menawarkan tingkat efisiensi yang sama dalam pusat data mereka sendiri. Pike memperkirakan bahwa banyak dari proses yang sedang ditangani oleh datacenter hari ini akan dialihkan ke awan pada tahun 2020.

"Pertumbuhan komputasi awan akan mempunyai efek positif yang sangat signifikan pada konsumsi energi data center," kata analis senior di Pike, Eric Woods.
 
sumber : http://techno.okezone.com/read/2010/12/10/324/402089/324/cloud-computing-terbukti-selamatkan-energi

Teknologi Cloud di Mobil

Microsoft dan Toyota mengumumkan kalau mereka akan berkerjasama untuk menghadirkan teknologi cloud ke mobil Toyota mulai tahun 2012.

"Teknologi telematika memungkinkan pengendara untuk mengendalikan mobil mereka dari jarak jauh, menyalakan AC dari ponsel, mengecek sistem di dalam mobil, dan lain-lain," ujar kedua belah pihak perusahaan.

Seperti yang dikutip dari Pocket-Lint, Kamis (7/4/2011), Microsoft dan Toyota akan mengembangkan aplikasi telematika pada platform Windows Azure, yang termasuk Windows Azure dan Microsoft SQL Azure.

Toyota sebelumnya telah melakukan ujicoba di Jepang untuk program Toyota Smart Center. Dipercaya bahwa sistem kendaraan akan bergantung pada layanan telematika untuk mencapai pengaturan energi yang efisien.

Pihak Toyota mengatakan berkeinginan untuk mendirikan sebuah platform cloud global dan menyediakan layanan telematika canggih yang murah untuk seluruh pelanggan otomotif mereka di seluruh dunia pada tahun 2015.
 
 sumber : http://techno.okezone.com/read/2011/04/07/55/443440/microsoft-dan-toyota-hadirkan-teknologi-cloud-ke-mobil

Gedung 'pintar' berbasis IP

Pembangunan sebuah gedung perkantoran di era kemajuan teknologi dewasa ini tak hanya menyoroti soal desain yang futuristik dan ramah lingkungan, namun gedung itu juga harus 'pintar'.

'Pintar' yang dimaksud salah satunya adalah seperti dapat menjalankan sistem operasionalnya sendiri tanpa lagi terlalu bergantung dengan tangan-tangan manusia.

Misalnya, ketika terjadi bencana alam maka gedung 'pintar' tersebut sudah mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dengan membiarkan sistem berjalan secara otomatis.

Hal ini bukanlah hal mustahil di hari ini. Nah, salah satu caranya adalah dengan mengembangkan infrastruktur dan jaringan berbasis internet protokol (IP) di dalam gedung tersebut.

Menurut Achmad Sofwan, Presiden Direktur PT Fujitsu Indonesia, jaringan berbasis IP sudah sedemikian pentingnya saat ini, hingga disebut-sebut akan mengubah dunia. Sebab, IP tak hanya bisa digunakan untuk akses data, melainkan juga bisa dioptimalkan untuk pengembangan infrastruktur.

"Peralatan publik sekarang juga sudah banyak yang berbasis IP," tukasnya.

Usman Niandinata, Country Head Network Solution PT Fujitsu Indonesia menambahkan, dengan IP based, segala peralatan sudah terhubungan dalam 'bahasa' yang sama sehingga dapat 'mengerti' satu sama lain. Jika sudah begini, maka akan mudah untuk mengkomunikasikan antar perangkat tersebut.

"Sebuah gedung yang sudah mengadopsi IP base itu bisa mengatur alarm, door access, sensor dan lainnya. Jadi ketika terjadi kebakaran, alarm akan langsung bunyi kemudian diikuti dengan penyemprotan air darurat, penghentian air conditioner (AC),
dan pintu semua dibuka untuk akses keluar penghuni gedung," jelas Usman.

Selain itu, gedung 'pintar' secara tidak langsung juga dapat membuat gedung ramah lingkungan dengan cara menghemat air dan energi. Misalnya, dapat mengatur temperatur AC yang disesuaikan dengan panas lingkungan. Kemudian mengelola pencahayaan (lampu) gedung untuk lebih cermat mengeluarkan energi.

"Hal ini semua bisa diintegrasikan jika sudah berlandaskan IP," tandas Usman.

Fujitsu sendiri baru saja menyelesaikan proyek pembangunan infrastruktur TI modern di JGC Indonesia, perusahaan engineering, konstruksi, dan procurement. Infrastruktur dalam proyek ini mencakup jaringan data berbasis IP dan data center.

"Kami harus mengandalkan infrastruktur TI sendiri ketika menjalankan proyek dari klien. Sudah pasti kami membutuhkan infrastruktur TI yang baru dan lebih canggih," kata Adhi Sumarhadi, Departemen Manager, IT Departement, Design Engineering
Division JGC Indonesia dalam keterangan tertulisnya yang dikutip detikINET, Kamis (7/4/2011).

Kini, perusahaan yang kliennya mayoritas di sektor migas tersebut memiliki data center yang standar, menerapkan praktik-praktik terbaik dalam hal pengaturan kabel, daya, pendingin, storage dan manajemennya.

Proyek ini diselesaikan Fujitsu dalam jangka waktu lima bulan dan dengan nilai proyek mencapai Rp 7 miliar.




sumber : http://www.detikinet.com/read/2011/04/07/085355/1610536/398/membangun-gedung--pintar--berbasis-ip

3D tanpa kacamata

Melihat tampilan tiga dimensi (3D) kadang sering direpotkan dengan kacamata. Beruntung, kini sudah ada teknologi yang bisa membebaskan pengguna dari kacamata kala menikmati sajian gambar yang lebih hidup tersebut.

Hal inilah yang tengah dikembangkan Toshiba. Perusahaan asal Jepang itu dilaporkan tengah mempersiapkan notebook 3D yang bisa dinikmati tanpa kacamata khusus.

Dikutip detikINET dari Tg Daily, Kamis (7/4/2011), perangkat 3D bebas kacamata sejatinya sudah mulai tumbuh belakangan ini. Vendor konsol game Nintendo pun sudah mulai menggoda pasar dengan produk barunya, Nintendo 3DS.

Selain itu ada juga deretan produk lainnya semisal frame foto digital 3D, display kamera preview 3D, dan akan juga diikuti dengan smartphone dan tablet PC.

Toshiba sendiri sejatinya sudah memiliki notebook 3D dan menjajal peruntungannya di pasar dengan produk tersebut. Sayang, nasib baik kurang menaungi Toshiba kala itu, dengan hasil akhir yang kurang sukses.

Namun sepertinya dengan persiapan notebook 3D tanpa kacamata yang digadang-gadang akan diperkenalkan pada tahun 2011 ini, Toshiba masih belum patah arang untuk menaklukkan pasar.    


Sumber : http://www.detikinet.com/read/2011/04/07/172253/1611134/317/toshiba-siapkan-notebook-3d-bebas-kacamata?i991102105