Tuesday 15 January 2013

Tidak ada Bedanya


Mau yang iklas atau sekedarnya ? pernah kan kalian mendengar suruhan orang tua yang berbunyi , ”ayo , habiskan makanannya! Jangan disisakan!” atau sebuah dukungan yang isinya menghemat makanan yang terbuang percuma untuk aksi korban kelaparan. Telah kita ketahui bahwa bencana kelaparan memang sudah merajalela di mana-mana. Di afrika misalnya , berapa keluarga yang bisa makan dengan makanan yang layak setiap harinya? Mungkin bisa dihitung dengan kalkulator dagang. Tapi berapa banyak juga orang-orang di dunia yang membuang makanannya secara percuma dengan tanpa rasa bersalah? Hal ini tentu menjadi kendala bagi kita yang hidup di dunia ini yang memiliki kesenjangan sosial yang sangat signifikan.

Saya beri contoh seorang pasangan yang makan di restoran mahal dengan makanan yang bisa dikatakan tidak terlalu enak , datang dan memesan makan untuk mereka bedua. Hanya masing-masing berjumlah 2 piring dan makanannya pun tidak terlampau banyak. Dan setelah beberapa lama mereka mengobrol sambil menyantap makanannya , segera saja mereka menyudahinya dan melanjutkan aktivitas yang ingin mereka lanjutkan selanjutnya. Dan , apa yang terjadi? Makanan di meja mereka pun tidak mereka habiskan. Lantas, makanan itu pun di buang saja pada suatu tempat (sebuah kantung kresek yang besar). Dan pada malam hari beberapa jam sebelum restoran itu tutup , orang-orang yang bisa dikatakan tidak mampu pun meminta sisa dari makanan tersebut. Dan pemilik restorannya pun memberi mereka banyak kantung kresek besar yang isinya makanan sisa yang para pembeli tidak memakannya sampai habis.


Nah , dari contoh tersebut , apakah bedanya para donatur-donatur yang sedia mengeluarkan segelontor dana untuk memberi bantuan pada mereka yang kelaparan , dengan mereka yang makan di restoran dengan tidak menghabiskan makanan mereka. Kedua hal ini sama-sama memberi bantuan makanan pada mereka yang kelaparan. Lantas , perbedaan apa yang terdapat pada kedua cara mereka ini? Mereka sama-sama memberi makan pada orang lain yang kelaparan. Mereka juga sama-sama tidak mau diketahui bahwa mereka lah yang memberi makan.  Mereka juga  saling memberi dari yang mereka sisakan. Lalu , apa bedanya?