Showing posts with label Teori Organisasi Umum 1. Show all posts
Showing posts with label Teori Organisasi Umum 1. Show all posts

Wednesday, 23 November 2011

Kepemimpinan


Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan menurut para ahli :
1. Menurut Young (dalam Kartono, 2003) yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
2. Menurut Robbins yaitu Kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan.
3. Menurut Ngalin Purwanto , yaitu sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian , termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, serta merasa tidak terpaksa.
4. Menurut Moejiono (2002) memandang bahwa sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, mampu mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

Tipe-Tipe Kepemimpinan
 1.Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik.
kepemimpinan ini lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
1.      mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan,
2.      mereka bersikap terlalu melindungi
3.      mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri
4.      mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif
5.      mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri
6.      selalu bersikap maha tahu dan maha benar.
2. Tipe Instruktif.
Kepemimpinan ini ditandai dengan adanya komunikasi 1 arah. Pemimpin membatasi peran bawahan dan menunjukkan kepada bawahan kapan, bagaimana , apa dan dimana suatu tugas harus dilaksanakan.
3. Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.
4. Tipe Konsultatif
Tipe kepemimpinan ini masih memberikas instruksi serta penetapan keputusan dilakukan oleh pemimpin.
5. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri.
6. Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

Teori Kepemimpinan
1.Teori X dan Y dari Mc Douglas
  1.  Teori X
     Teori X menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka  bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Individu yang berperilaku teori X mempunyai sifat : tak suka dan berusaha menghindari kerja, tak punya ambisi, tak suka tanggung jawab, tak suka memimpin, suka jadi pengikut, memikirkan diri tak memikirkan tujuan organisasi, tak suka perubahan, sering kurang cerdas. 
  1.  Teori Y
       Teori Y memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Individu yang berperilaku teori Y mempunyai sifat : suka bekerja, commit pada pekerjaan, suka mengambil tanggung jawab, suka memimpin, biasanya orang pintar.
2. Teori Sistem 4 dari Kensis Linkert
Fungsi-fungsi manajemen berlangsung dalam empat system:
1.      Sistem pertama : system yang penuh tekanan dan otoriter dimana segala sesuatu diperintahkan dengan tangan besi dan tidak memerlukan umpan balik.
2.      Sistem kedua : system yang lebih lunak dan otoriter dimana manajer lebih sensitive terhadap kebutuhan karyawan.
3.      Sistem ketiga : system konsultatif dimana pimpinan mencari masukan dari karyawan.
4.      Sistem keempat : system partisipan dimana pekerja berpartisipasi aktif dalam membuat keputusan.
3. Teori Leadership Continuum
Teori ini merupakan hasil pemikiran dari Robert Tannenbaum dan Warren H.Schmidt. Tannenbaun dan Schmidt dalam Hersey dan Blanchard (1994) berpendapat bahwa pimpinan mempengaruhi pengikutnya melalui beberapa cara, yaitu dari cara yang menonjolkan sisi ekstrim yang disebut dengan perilaku otokratis sampai dengan cara yang menonjolkan sisi ekstrim lainnya yang disebut dengan perilaku demokratis.


Nama : Michael Amiarsa
kelas : 2ka28

Sunday, 16 October 2011

Auto-biografi bagian 2


Setelah itu seiring dengan berjalannya waktu , saya terus tumbuh dan berkembang menjadi seorang anak remaja yang labil , masih mementingkan kesenangan , dan lain sebagainya. Maka masa SMP adalah masa yang sulit bagi saya. Saya betul-betul merasa ingin bebas , tidak ada yang menyuruh , berlaku sesuka hati , tanpa tau resiko nya. Dan memang tampak nya resiko itu pun datang mengetuk pintu diri saya , memberi salam terlebih dahulu lalu masuk dalam diri saya. Nilai-nilai saya pun banyak yang hancur , waktunya saya berangkat sekolah , saya malah pergi entah kemana yang intinya hanya satu yaitu bersenang-senang. Mungkin sekarang memang terasa akibatnya karena hal semacam ini memberi dampak di waktu yang sangat akan datang. Mengingatnya pun saya benar-benar sungguh bingung. Entah mengapa dan memang mengapa hal itu membuat saya semakin lupa diri untuk belajar , dan terus bersenang-senang. Dan di saat SMP pun saya jarang atau bahkan tidak pernah memegang buku sekalipun mengerjakan PR , selain di sekolah. Memang masa inilah masa sulit bagi saya , kalaupun sadar , sudah terlambat karena kejadian itu berlangsung saat saya SMP dulu. Sulit memang , apalagi harus mengingatnya kembali. Namun, apa daya bukan penyesalan bila tidak terjadi belakangan. Tahun demi tahun berjalan , masa SMP terus saya lalui dengan bersenang-senang. Sampai akhirnya sampai lah saya di penghujung tahun SMP saya , kelas 3 SMP. Saat-saat di mana saya merasakan rasanya jadi kakak kelas (apalagi tempat SMP saya khusus hanya untuk SMP kelas 1 sampai dengan kelas 3. Untuk TK , SD dan SMA letaknya di tempat lain. Gedung tempat sekolah saya merupakan gedung pindahan, mengingat tempat utamanya terlalu penuh untuk menampung siswa baru) , titik akil balik saya merasakan kebebasan dan ke-was-was an karena menjelang Ujian Akhir Nasional atau biasa disebut UAN. Di kelas saya , saya di tempatkan di kelas yang punya sejarah kelam yaitu 3C. di sejarahkan bahwa kelas 3C dari dahulu , memang sengaja di tempatkannya siswa-siswi yang rata-rata badung/nakal tetapi otaknya benar-benar lumayan. Dan memang benar saja , saya berubah seketika dengan situasi di kelas 3C tersebut. dari mulai yang biasanya siswi-siswi yang pintar dan rajin-rajin , sampai siswa-siswa yang cerdas namun santai pun ada di sana. Dan memang lah , guru-guru sekolah saya pun menggosipkan kalau kelas 3C memang kelas yang gaduh , ribut , usil , tapi kreatif. Sayangnya , kelas itu diperburuk oleh saya sendiri. Maka dari itu saya secara drastis berubah menjadi siswa berdaya saing menyaingi teman-teman saya yang cerdas. Walaupun begitu terlambat sudah , karena materi-materi kelas 1 dan kelas 2 SMP tidak saya pelajari dengan benar. Alhasil, tetap saja saya pasti(bukan akan tetapi pasti 100%) kalah. Kecewa memang , namun mau bagaimana lagi. Semua sudah terjadi. Kalau di sesali, buat apa? Toh waktu tidak bisa terulang. Otak manusia yang tampak saja tidak bisa di buat oleh manusia , apalagi mengatur hal yang tidak tampak seperti waktu. Haha , jadikan bahan tertawaan saja lah…haha umm,,, Situasi kelaspun menyenangkan bagi para murid , karena teman-temannya saling terima satu sama lain , kompak ,  have fun , nakal memang bagi kalangan orang dewasa , menyenangkan , pokoknya benar-benar masa akil balik deh.. ibarat mendaki gunung , saya sudah sampai di puncak gunung saat sebelum kelas 3, dan saya sedang menuruni gunung saat kelas 3 dimulai. Saya pusing karena saya terlalu ketinggalan dengan materi-materi yang ada. Karena UAN sudah sangat dekat , saya terpaksa membeli sebuah buku yang isinya hanya soal , jawaban serta pembahasannya. Hanya itu pegangan saya untuk melangkah di UAN karena untuk memegang ratusan fotokopian buku catatan teman , malah membuat pusing akhirnya malah otak menjadi eror, tidak sesuai pada penempatannya. Yang mestinya 4x5=20 malah menjadi 9 dan lain sebagainya. Saya pikir memang saya hanya membutuhkan semua materi yang saya lupakan diganti dengan buku yang tebalnya tidak sampai 2,5 inci. Dan akhirnya tiba saat nya untuk detik-detik menjelang UAN. Hadapi lah dengan tenang memang tapi saya terlalu santai. Walaupun begitu , hasilnya pun jadinya pas-pas an. Melihat situasi dan kondisi yang terjadi pada diri saya dan proses pembelajaran saya , maka di lempar lah saya untuk melanjutkan Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Semarang , kec. Jambu , Bedono yang bernama SMA Sedes Sapientiae. Disinilah dimulai segalanya berubah , ya meskipun begitu tidak benar-benar berubah 100% , hanya saja mata saya sedikit mulai terbuka. SMA ini terletak di daerah pedesaan, berada di depan jalan raya Semarang-Magelang. Walaupun ramai dilalui kendaraan lalu lalang karena jalan raya tersebut merupakan jalan utama dari daerah Semarang menuju Yogyakarta , tidak membuat proses belajar mengajar terganggu. Dengan cuaca yang memungkinkan , situasi yang benar-benar alami , membuat saya bergejolak. Hal tersebut sungguh jauh berbeda dengan 6  tahun saya bersekolah di Jakarta. Mau tidak mau saya harus menjalaninya. Sekolah itu menampung fasilitas yang dinamakan dengan asrama. Saya di letakkan di situ dengan tujuan , saya berubah. Mulai dari teknologi sampai sosialisasi , semua di “gembleng” di situ. Awalnya saya tidak betah , namun dikarenakan saya telat beradaptasi dengan baik , saya betah disaat-saat terakhir. Sekolah tersebut banyak menampung murid-murid yang berasal dari Pulau Sumatera hingga Pulau Irian. Guru-guru disana ternyata memiliki visi dan misi yang jelas dan tegas sehingga target yang di pasang tercapai.  Maka tak heran sekolah SMA saya tersebut bisa menampung murid-murid dari seluruh Indonesia. Saya banyak belajar dari sana. Saya kenal seorang guru yang cerdasnya bukan main. Mengajar matematika tugasnya tapi sampingannya adalah wakil kepala sekolah. Haha , aneh memang wakil kepala sekolah malah menjadi sebuah sampingan. Hal ini tentunya saya simpulkan sendiri , karena saya tidak terlalu banyak mengenal beliau namun saya tau betul beliau. Lebih susah mengajar matematika kepada siswa daripada menjadi wakil kepala sekolah yang perencanaan 5 tahun kedepan yang sudah terpikirkan dan siap di jalankan. Cerdas memang betul orang nya, kagum saya.

Sunday, 9 October 2011

Auto-biografi bagian 1

 
Auto-Biografi


Berawal dari kelahiran yang sehat dan selamat yang berlanjut pada proses pembelajaran dari TK yang bertempat di galaksi,Bekasi. Lalu SD saya bertempat di Jakarta bagian selatan. Tepatnya di Tebet yang sering di panggil dengan SD Asisi. Dahulu , SD Asisi dibagi menjadi SD Asisi 1 dan SD Asisi 2. Saya bersekolah di SD Asisi 2. Memulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 , saya mengalami banyak hal yang beragam , mulai dari teman-teman yang bervariasi sampai dengan guru yang mengajar selalu sama dari kelas 1 sampai kelas 6 atau lebih enak nya dikatakan “sampai lulus” SD. Kehidupan cukup beragam , mulai dari bangun pagi jam 4 supaya tidak terlambat sampai di sekolah , sarapan di jalan , datang terlalu pagi sehingga tidur terlebih dulu sampai pukul setengah 6, dan lain sebagainya yang tidak bisa di ceritakan sat-persatu berhubung terlalu banyak nya memori kenangan yang harus diingat sehingga hanya beberapa hal saja yang bisa diingat dan dituangkan dalam auto-biografi ini. Setiap pagi , sebelum masuk kelas , saya bermain bersama teman-teman sampai keringat basah kuyup. Hal ini membuat saya selalu saja di omeli oleh guru dan di hokum agar tidak terulang kembali. Namun , apadaya memang sifat seorang anak kecil yang aktif bergerak dan sulit untuk diam pun membuat saya menjadi langganannya ocehan dan omelan dari guru pengajar. Walaupun begitu , saya masih menghormati mereka sebagai guru. Untuk beberapa hal , saya yang masih sebagai anak kecil masih suka melawan. Tapi , untuk beberapa hal juga saya pun harus ikut mengikuti apa yang mereka katakana ,seperti peraturan , kewajiban dan lain sebagainya. Memang hidup seorang anak kecil yang mengenal kesenangan semata yang belum tau apa yang terjadi selanjut nya. Hal seperti ini terulang terus menerus hingga kelas 6 SD.
SD pun seberntar lagi akan berakhir , rasa was-was dan curiga serta keraguan melanda setiap siswa yang sudah berada di ambang kelulusan. Dan hari pengumuman pun tiba. Saya dan teman-teman saya datang pagi-pagi sekali mempersiapkan ketengangan dalam pengumuman kelulusan. Kami pun saling bertukar pikiran , bercanda tawa sebelum jantung kami akan di serang oleh sebuah pengumuman yang dasar nya itu hanya lah sebuah formalitas dalam kancah pendidikan. Waktu nya tiba. Kami pun berada di kelas tenang tanpa suara. Benar-benar seperti saat murid-murid sudah pulang kerumah masing-masing. Sekolah benar-benar sunyi. Guru pun mulai membagi-bagikan amplop yang isinya hanyalah secuil kertas bertuliskan “Lulus”. Orang tua masing-masing siswa melihat melalu jendela. Setelah masing-masing siswa mendapat amplop , guru pun member aba-aba untuk membuka amplop tersebut. daaannn,, pooff.. siswa dengan cepat merobek-robek amplop tersebut untuk segera melihat isi dalam amplop tersebut , tanpa “delay” waktu pun ,serentak kelas menjadi berisik bagaikan saat perang dunia terjadi. Sungguh benar-benar berisik. Sampai-sampai setiap siswa pun tidak peduli berapa tangga nadakah yang mereka teriakkan. Mereka tidak peduli berapa oktaf nada kah mereka berteriak. Orang tua pun serentak kaget dan tersenyum menandakan mereka mengerti. Tidak seorang pun dikelas itu yang tampak sedih. Dan memang kelulusannya 100%. Guru pun sampai harus menggunakan sapu tangan untuk menyumbat lubang telinga nya karena kebisingan dari teriakan sang pelajar. Yah , memang ini lah suasana kelulusan. Lalu guru mengumumkan sesuatu dan bubar lah kelas saya tersebut. beberapa dari kami pun berganti pakaian guna mengabadikan wajah-wajah kecil/kanak-kanaknya masuk dalam buku kenangan. Ada pertemuan memang ada perpisahan. Pepatah lama yang digunakan disaat apapun termasuk perpisahan ini. Ummm , suka-duka dilalui , damai dan suka cita pun melanda setiap pelajar. Karena setiap pelajar berhak merasakan hal ini. Karena ini lah momentum dari sarana pendidikan.  Dimana secuil kertas berisikan tulisan “Lulus” menjadi momok penting dunia pendidikan. Ironi memang tapi inilah kenyataannya. Mendarah daging menjadi kebiasaan dan seakan turun – temurun hingga generasi antah berantah. Pelajaran berharga di sini didapat. Tergantung bagaimana manusia menanggapinya. Karena semua hal bisa dipetik. Baik segi positif maupun negatif. Karena manusia tidak akan tau negatif kalau tidak ada positif , begitu juga sebalik nya. Karena semuanya terbungkus dalam sebuah kehidupan.  Banyak tanda Tanya tetapi banyak juga tanda seru. Memang sulit tapi mau bagaimana lagi?! Rahasia berakhir dengan rahasia dan tertutup untuk selamanya. hahaha(jadi tidak nyambung)haha.. ya , beginilah saya.

Sunday, 2 October 2011

Organisasi

1. Organisasi sebagai wadah & proses.
Dalam arti statis, organisasi diartikan sebagai wadah atau tempat dimana kegiatan kerjasama dijalankan. Hal ini berarti organisasi merupakan suatu sistem terbuka, yang memiliki interaksi konstan dengan lingkungannya, serta terdiri dari banyak sub-grup, unit-unit jabatan, susunan hierarki serta segmen yang tersebar secara geografis. 
Sedangkan dalam arti dinamis, organisasi diartikan sebagai suatu sistem proses interaksi antara orang-orang yang bekerjasama, baik formal maupun informal. Hal ini berarti Organisasi sebagai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang saling berhubungan satu dengan yang lain, mau bekerjasama dan terlibat bersama-sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

2. Sejarah timbulnya organisasi.
Berawal dari Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 134 Tahun 1999 , mengakibatkan Keputusan Presiden tersebut dasar arahan dalam upaya terhadap peningkatan Hak Asasi Manusia dan kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia Nomor : KEP. 08/Meneg-HAM/I/2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Staf Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia. 

Organisasi itu sendiri berasal dari bahasa Yunaniorganon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Pengertian dari Organisasi itu sendiri menurut para ahli :
a.Chester L. Barnard

Organisasi adalah sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu, yang sebagian besar tentang persoalan hubungan (Organization is a system of cooperative activities of two or more person something intangible and impersonal.  Largely a matter of relationship).
b.John D. Millet
Organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama.
 c.Dwight Waldo
Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem administrasi.
d.Herbert. A. Simon
Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Organisasi adalah suatu wadah atau tempat atau suatu bentuk kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dengan melakukan kegiatan bersama dan mau terlibat dengan peraturan yang ada agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama ilmu politik, manajemen, sosiologi, psikologi dan ekonomi. Kajian mengenai organisasi sering disebut perilaku organisasi, studi organisasi, atau analisa organisasi.

Contoh: OSIS(jenis Organisasi Siswa).Pada dasarnya, Organisasi Mahasiswa adalah sebuah wadah berkumpulnya mahasiswa demi mencapai tujuan bersama, namun harus tetap sesuai dengan koridor yang disetujui oleh semua pengurus organisasi tersebut.

Nama : Michael Amiarsa
Kelas : 2ka28