Pembahasan ini mengenai dampak perubahan
(kenaikan) pajak terhadap penawaran perusahaan. Jenis pajak yang di bahas
adalah : pajak lamsam (lum-sum tax) dan pajak penjualan spesifik (specific sales
tax). Pajak lam-sam merupakan pajak yang hanya mempengaruhi biaya teteap (FC). Dengan
demikian perubahan pajak lamsam hanya menggeser kurva AFC dan kurva AC. Ini berarti
bahwa perubahan pajak lamsam tidak mengubah biaya marjinal (MC), sehingga
keseimbangan perusahaan tidak berubah, demikian juga dengan penawaran
perusahaan.
Berbeda jauh dengan
pajak lamsam. Pajak penjualan spesifik mempengaruhi biaya variable (VC), yang
berarti juga mempengaruhi biaya marjinal (MC). Jika biaya marjinal berubah
(dalam hal ini MC bergeser) maka penawaran perusahaan juga berubah. Peningkatan
pajak penjualan spesifik akan menggeser kurva MC dengan slop positif ke kiri. Hal
ini membuat penawaran perusahaan bergeser ke kiri. Implikasinya, harga naik dan
kuantitas keseimbangan berkurang. Keadaan ini menimbulkan pertanyaan menarik, yakni 1)
seberapa besar kenaikan harga keseimbangan dan penurunan kuantitas (Q)
keseimbangan, dan 2) berapa besar beban pajak yang ditanggung oleh konsumen dan
yang ditanggung perusahaan. Jawabannya atas peryataan ini tergantung pada
elastisita penawaran dari masing-masing perusahaan.
Grafik tersebut menunjukkan bahwa
ada dua industry yakni industry A dan industry B. perusahaan pada industry A
mempunyai kurva penawaran yang inelastic, sedangkan perusahaan pada industry B
mempunya kurva penawaran yang elastic. Keseimbangan awal pada industry A di
titik a dan industry B di titik b. kemudian di kenai pajak penjualan spesifik
sebesar p-T. untuk menentukan besarnya beban pajak yang ditanggung perusahaan
secara grafis, haruslah dilakukan beberapa langkah. Pertama, menarik garis
datar (horizontal) dari titik T sebagai batas pengenaan pajak penjualan
spesifik. Langkah kedua adalah menarik garis tegak (vertical) dari titik
keseimbangan a dan b, hingga memotong garis datar yang di tarik dari titik T,
sehingga diperoleh titik a’ dan titik b’ sejajar dengan kurva penawaran (s).
melalui tiga langkah tersebut diperoleh hasil bahwa kurva penawaran
bergeser ke kiri dan titik keseimbangan
yang baru terjadi dititik a” dan b”. titik keseimbangan yang baru tersebut
menunjukkan harga naik dan kuantitas keseimbangan menurun dengan besaran
berbeda. Nampak bahwa perusahaan pada Industri A yang penawarannya inelastic,
kenaikan harganya relative lebih kecil daripada kenaikan harga yang terjadi
pada perusahaan di industry B. hal ini mengindikasikan bahwa beban pajak
penjualan spesifik yang di tanggung oleh perusahaan yang elastisitas
penawarannya inelastis lebih tinggi daripada perusahaan yang elastisitas
penawarannya elastic.
Sumber : Dasar-Dasar Teori Mikro Ekonomi oleh Dr. Moch. Rum
Alim, SE, M.Si